Kelimpahan Bakteri Vibrio sp. Pada Sampel Air Tambak di UPT Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pasuruan Jawatimur

Kristin Natalia Ambat, Indah Wahyuni Abida, Rena Maherlina

Abstract


ABSTRAK

Vibrio sp. adalah bakteri patogen yang menjadi penyebab utama dari gagalnya budidaya atau pertambakan. Vibriosis merupakan salah satu penyakit yang timbul akibat adanya bakteri Vibrio sp. yang berpotensi menjadi penyebab kematian organisme air khususnya udang. Metode yang digunakan dalam menghitung kelimpahan bakteri Vibrio sp. dapat dilakukan dengan cara melihat koloni bakteri di cawan petri yaitu TVC (Total Vibrio Count). Sampel yang diambil dari air tambak budidaya atau kolam pemeliharaan udang dan organisme yang lainnya dikultur di media agar TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose Agar). Penelitian ini dilaksanakan di UPT Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Pasuruan, Jawa Timur dari tanggal 17 Januari sampai 17 Februari 2022 dengan tujuan mengetahui nilai Total Vibrio Count (TVC) pada sampel air tambak di Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Pasuruan, Jawa Timur. Hasil Total Vibrio pada sampel air tambak yang telah dianalisis di UPT Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan dengan no.sampel 041, 061, 063, 064, dan 065 berturut turut sebesar 0 CFU/ml; 1,0 × 101 CFU/ml; 0 CFU/ml; 3,0 × 101 CFU/ml dan 0 CFU/ml, dimana nilai ini berbeda dengan air tambak dengan no.sampel 075 mendapati hasil sebesar 4,8 × 103 CFU/ml (koloni warna kuning) dan sebesar 1,1 × 103CFU/ml (koloni warna hijau), sampel no.080 sebesar 7,6 × 103 CFU/ml (koloni kuning saja), dan sampel no.082 yakni sebesar 9,6 × 103 CFU/ml (koloni kuning saja).

Kata Kunci: Bakteri Vibrio sp., Total Vibrio Count (TVC), Vibriosis

ABSTRACT

Vibrio sp. are pathogenic bacteria that are the main cause of failure of cultivation or aquaculture. Vibriosis is a disease caused by the bacteria Vibrio sp. which can potentially cause the death of aquatic organisms, especially shrimp. The method used to calculate the abundance of Vibrio sp. This can be done by looking at the bacterial colonies in a petri dish, namely TVC (Total Vibrio Count). Samples taken from aquaculture pond water or shrimp rearing ponds and other organisms are cultured on TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose Agar) agar. This research was conducted at UPT Fish and Environmental Health Laboratory, Pasuruan, East Java from 17 January to 17 February 2022 with the aim of knowing the Total Vibrio Count (TVC) value in pond water samples at the Technical Implementation Unit of the Fish and Environmental Health Laboratory, Pasuruan, East Java. Total Vibrio results in pond water samples that have been analyzed at UPT Fish and Environmental Health Laboratory with sample no. 041, 061, 063, 064, and 065, respectively, are 0 CFU/ml; 1.0 × 101 CFU /ml; 0 CFU/ml; 3.0 × 101 CFU/ml and 0 CFU/ml are still in different ranges with water ponds with sample no. 075 found results of 4.8 × 103 CFU/ml (yellow colonies) and 1.1 × 103 CFU/ml (green colonies), sample no.080 of 7.6 × 103 CFU/ ml (yellow colonies only), and sample no. 082 which is 9.6 × 103 CFU/ml (yellow colonies only).

Keywords: Vibrio sp. Bacteria, Total Vibrio Count (TVC), Vibriosis


References


Anjasmara, B., Julyantoro, P. G. S., & Suryaningtyas, E. W. (2018). Total Bakteri dan Kelimpahan Vibrio pada Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Sistem Resirkulasi Tertutup dengan Padat Tebar Berbeda. Current Trends in Aquatic Science, 1(1), 1-7.

Aryani N., Henny S., Iesje L., Morina R. (2004). Parasit dan Penyakit Ikan. UNAI Press. Pekanbaru.

Ashofa, E. A., & Prayitno, S. B. (2014). Identifikasi bakteri Vibrio yang berasosiasi dengan penyakit bakterial pada kepiting bakau (Scylla serrata) yang berasal dari Rembang. Journal of Aquaculture management and Technology, 3(2), 118-125.

Yoswaty, D. (2014). Pathogenitas bakteri Vibrio sp terhadap udang Windu (Penaeus monodon). Jurnal Sungkai, 2(1), 23-36.

Gunarto, A.M. Tangko, B.R. Tampangallo, dan Muliani. (2006). Budidaya udang windu (Penaeus monodon) di tambak dengan penambahan probiotik hasil perbanyakan. J. Pen. Per. Indonesia. (In Press). 12 pp.

Hameed, A. S. (1993). A study of the aerobic heterotrophic bacterial flora of hatchery-reared eggs, larvae and post-larvae of Penaeus indicus. Aquaculture, 117(3-4), 195-204.

Ihsan, B., & Retnaningrum, E. (2017). Isolasi dan identifikasi bakteri Vibrio sp. pada kerang kapah (Meretrix meretrix) di Kabupaten Trenggalek. Jurnal Harpodon Borneo, 10(1), 23-27.

Jasmanindar, Y. (2011). Prevalensi Parasit dan Penyakit Ikan Air Tawar yang Dibudidayakan Di Kota/ Kabupaten Kupang. Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik, 13(1), 25-30.

Kurniawan, A. (2012). Penyakit Akuatik. UBB Press. Pangkal Pinang. Hal. 48

Mailoa, M.C dan Setha. B. (2011). Karakteristik Patogenitas Vibrio sp. Diisolasi dari Lendir Sidat (Anguilla Sp.). Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Pattimura. ISSN: 1979-6358.

Mangampa, M. (2015). Dinamika Populasi Bakteri dalam Air dan Sedimen Tambak pada Pemantapan Budidaya Udang Vaname Ekstensif Plus Melalui Pergiliran Pakan. Berkala Perikanan Terubuk, 43(2), 25-35.

Muliani. (2002). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asal Laut Sulawesi untuk Bio kontrol Penyakit Vibriosis pada Udang Windu. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pariakan, A., & Rahim, M. (2021). Karakteristik Kualitas Air Dan Keberadaan Bakteri Vibrio sp. Pada Wilayah Tambak Udang Tradisional Di Pesisir Wundulako Dan Pomalaa Kolaka. Jfmr (Journal of Fisheries and Marine Research), 5(3), 547-556.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 75/Permen-Kp/2016 Tentang Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus Monodon) dan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei).

Rahmaningsih, S. (2018). Hama dan Penyakit Ikan. Deepublish: Yogyakarta.

Sardjito et al. (2012). Aplication of Repetitive Sequience –Based PCR on the richness of Vibrio on Tiger shrimp (Panaeus monodon Fa), 15(3), 303-309

Sarida, M., & Harpeni, E. (2010). Screening of potential probiotic Vibrio sp. against vibriosis in the Litopenaeus vannamei. Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal, 27(2), 88-94.

Sethi, L. (2014). Pathogenicity, genetic aspects and characterization of Virio species Isolated from Marine Environment. Thesis. Department of Life Science National Institue of Technology Rourkela, Odisha.

Sukenda, A.J. Sihombing, F. Novianti, Widanarni. 2005. “Penapisan Bakteri Probiotik dan Peranannya terhadap Infeksi Buatan Vibrio harveyi pada Udang Vanname (Litopenaeus vannamei)”. Jurnal Akuakultur Indonesia, 4(2), 181-187.

Taslihan, A., Ani, W., Retna, H. S. M., dan Astuti. (2004). Pengendalian Penyakit pada Budidaya Ikan Air Payau. Direktorat Jenderal Perikanan Balai Besar Budidaya Air Payau Jepara.




DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v3i3.16461

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
 INDEXED BY:

           

       
ISSN: 2723-7583