EVALUASI BERKELANJUTAN EKOSISTEM MANGROVE MENGGUNAKAN RAPFISH DI DESA UJUNG PIRING KECAMATAN BANGKALAN KABUATEN BANGKALAN

Avin Yusuf Noktasatria, Akhmad Farid

Abstract


ABSTRAK

Mangrove adalah suatu suatu individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas tersebut di daerah pasang surut. Pelaksanaan penanaman di Desa Ujung Piring ini dilakukan rutin setiap tahunnya. Namun dalam perawatan dan pengawasan terhadap mangrove massih belum maksimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui status keberlanjutan ekosistem mangrove di Desa Ujung Piring Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan dan menentukan rekomendasi strategi pengelolaan ekosistem mangrove di Desa Ujung Piring Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan metode analisis RAPFISH. Hasil Penelitian menunjukan nilai indeks keberlanjutan seluruh dimensi sebesar 63,5 termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan artinya harus ada pengelolaan, perawatan dan pelestarian hutan mangrove, agar nilai tersebut bertahan atau bahkan bisa meningkat. Strategi pengelolaan ekosistem mangrove untuk dimensi ekologi dengan menjaga kelestarian ekosistem mangrove diantaranya adalah melakukan pengawasan, perawatan dan menambah keanekaragaman mangrove. Strategi pengelolaan ekosistem mangrove untuk dimensi ekonomi yaitu dengan pengoptimalan dan pengembangan potensi sumberdaya mangrove diantaranya adalah memanfaatkan sumberdaya alam yang ada dan melebarkan aksebilitas ke lokasi mangrove. Strategi pengelolaan ekosistem mangrove untuk dimensi sosial yaitu meningkatkan partisipasi masyarakat diantaranya adalah meningkatkan penyuluhan tentang manfaat mangrove dan melibatkan masyarakat secara aktif dalam perawatan mangrove. Strategi pengelolaan ekosistem mangrove untuk dimensi ekonomi yaitu dengan pengoptimalan dan pengembangan potensi sumberdaya mangrove diantaranya adalah meningkatkan koordinasi antara pemerintah, lembaga masyarakat dan masyrakat dan membentuk kelompok khusus pengawas mangrove.

Kata Kunci: Mangrove, Desa Ujung Piring, Berkelanjutan, RAPFISH.  

ABSTRACT

Mangrove is an individual plant species that forms the community in the tidal area. The implementation of planting in Ujung Piring Village is carried out regularly every year. However, the care and supervision of mangroves is still not optimal. This study aims to determine the sustainability status of the mangrove ecosystem in Ujung Piring Village, Bangkalan District, Bangkalan Regency and determine strategic recommendations for mangrove ecosystem management in Ujung Piring Village, Bangkalan District, Bangkalan Regency. This research uses RAPFISH analysis method. The results of the study show that the sustainability index value of all dimensions of 63.5 is included in the fairly sustainable category, meaning that there must be management, care and preservation of mangrove forests, so that the value can survive or even increase. Mangrove ecosystem management strategies for the ecological dimension by preserving the mangrove ecosystem include monitoring, maintaining and increasing mangrove diversity. Mangrove ecosystem management strategy for the economic dimension is by optimizing and developing the potential of mangrove resources, including utilizing existing natural resources and expanding accessibility to mangrove locations. Mangrove ecosystem management strategies for the social dimension, namely increasing community participation, include increasing counseling about the benefits of mangroves and involving the community actively in mangrove care. Mangrove ecosystem management strategy for the economic dimension is by optimizing and developing the potential of mangrove resources, including improving coordination between the government, community institutions and the community and forming a special group of mangrove supervisors.

Keywords: Mangrove, Ujung Piring Village, Sustainable, RAPFISH.


References


Febriansyah. (2019).No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Granek, E and B, Ruttenberg. 2008. changes in Biotic and Abiotic Processes Following Mangrove Clearing. Journal Estuarine Coastel and shelf Science. 80:555-562.

Musianto, L. S. (2002). Perbedaan Pendekatan Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif Dalam Metode Penelitian. Jurnal Manajemen Dan Wirausaha, 4(2), 123–136. https://doi.org/10.9744/jmk.4.2.pp.123-136

Nagelkerken, I., Blaber, S. J. M., Bouillon, S., Green, P., Haywood, M., Kirton, L. G., … Somerfield, P. J. (2008). The habitat function of mangroves for terrestrial and marine fauna: A review. Aquatic Botany, 89(2), 155–185. https://doi.org/10.1016/j.aquabot.2007.12.007

Pattimahu, D. V, Kusmana, C., Harjomidjojo, H., & Darusman, D. (n.d.). Analisis Nilai Keberlanjutan Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove Di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku (Index Sustainability Analysis of Mangrove Forest Ecosystem Management in Western Part of Seram, Maluku). 239–249.

Papalia, D. (2003) A Child World: Infancy throughAdoescence (8 th), America

Ramadhani, L.A. (2015). Kelimpahan dan Keanekaragaman Serangga di Situ Cisanti Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung Jwa Barat. Skripsi Universitas Pasundan bandung. Bandung

Ruswahyuni dan Niniek. (2014). Analisis Laju Sedimentasi Di daerah Padang Lamun Dengan Tingkat Kerapatan Berbeda Di Pulau Panjang Jepara. Jurnal UNDIP, 3(III), 73-79.

Santoso. (2012). Pengelolaan Kawasan Mangrove Khusus Ibu Kota Jakarta. Retrievedfromhttp://bridgetferriss.weebly.com/uploads/2/4/6/1/24614157/alderferriss_2000_rapfish_ubc_fish_report.pdf

Wardhana, W. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi. Yogyakarta

Wibowo, A. B., Anggoro, S., Studi, P., Ilmu, M., Diponegoro, U., Studi, P., … Diponegoro, U. (2015). Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi Dalam Pengembangan Kawasan Minapolitan Berkelanjutan Berbasis Perikanan Budidaya Air Tawar Di Kabupaten Magelang. 10(2), 107–113. https://doi.org/10.14710/ijfst.10.2.107-113




DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v2i2.10779

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
 INDEXED BY:

           

       
ISSN: 2723-7583