PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii PADA JARAK PANTAI YANG BERBEDA DI DESA AENGDAKE, KABUPATEN SUMENEP

Khoirul Umam, Apri Arisandi

Abstract


ABSTRAK

Sumenep merupakan daerah yang memiliki potensi rumput laut terbesar di Jawa Timur dengan hasil 32.247 ton pada tahun 2015 (Jailani et al. 2015). Wilayah pantai yang landai, ekosistem terumbu karang yang bagus sangat mendukung terhadap pertumbuhan rumput laut. Rumput laut  merupakan  sejenis  tumbuhan  yang  tidak  dapat  dibedakan  antara  akar,  batang  dan daunnya sehingga seluruh tubuhnya disebut thallus. Pertumbuhan adalah perubahan ukuran suatu organisme berupa berat atau panjang pada waktu tertentu. Tujuan dari penelitian  ini untuk  mengetahui  pertumbuhan  rumput  laut  Eucheuma  cottonii  pada  jarak  pantai  yang berbeda  serta parameter kualitas perairannya. Pengambilan  sampel dilakukan dengan  tiga titik pengambilan yakni pada jarak 100 m, 150 m dan 200 m masing-masing 3 kali ulangan . Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan rumus pertumbuhan harian, pertumbuhan mutlak serta  pertumbuhan  nisbi/relatif  selanjutnya  dilanjutkan  dengan  analisis  uji  Anova,  untuk mempermudah  pengujian  terhadap  uji  Anova  maka  menggunakan  program  SPSS.  Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa  nilai  pertumbuhan  dengan  jarak  pantai  yang  berbeda berpengaruh nyata apabila nilai (sig<0,05) apabila nilai (sig>0,05) maka tidak berpengaruh nyata. Dari hasil uji Anova yang dilakukan nilai signfikan yang diperoleh adalah sebesar 0,094 yang artinya tidak ada pengaruh nyata terhadap pertumbuan rumput laut Eucheuma cottonii. Sedangkan parameter kualitas perairan yang digunakan untuk mengetahui kualitas perairan meliputi Suhu, Salinitas, pH, Kedalaman, Kecerahan, dan Okseigen terlarut. 

Kata Kunci: Sumenep, Rumput Laut, Pertumbuhan dan Eucheuma cottonii.

ABSTRACT

Sumenep is an area that has the largest seaweed potential in East Java with a yield of 32,247 tons in 2015 (Jailani et al. 2015). Sloping coastal areas, good coral reef ecosystems are very supportive of the growth of seaweed. Seaweed is a type of plant that cannot be distinguished between roots, stems and leaves so that the whole body is called a thallus. Growth is a change in the size of an organism in the form of weight or length at a certain time. The purpose of this study was to determine the growth of Eucheuma cottonii seaweed at different coastal distances and the parameters of the water quality. Sampling was carried out with three sampling points, namely at a distance of 100 m, 150 m and 200 m each with 3 replications. Furthermore, calculations are carried out using the daily growth formula, absolute growth and relative/relative growth followed by analysis of the ANOVA test, to facilitate testing of the ANOVA test using the SPSS program. The results showed that the growth value with different coastal distances had a significant effect if the value (sig < 0.05) if the value (sig> 0.05) had no significant effect. From the results of the ANOVA test, the significant value obtained was 0.094, which means that there was no significant effect on the growth of Eucheuma cottonii seaweed. While the water quality parameters used to determine water quality include temperature, salinity, pH, depth, brightness, and dissolved oxygen.

Keywords: Sumenep, Seaweed, Growth and Eucheuma cottonii.


References


Ambas, I. (2006). Pelatihan Budidaya Laut (Coremap Fase 2 Kabupaten Selayar). Budidaya Rumput Laut.Makassar.Yayasan Mattirotasi.

Blankenhorn, S. U. (2007). Seaweed farming and artisanal fisheries in an Indonesian seagrass bed– Complementary or competitive usages. [PhD thesis]: Faculty 2 Biology / Chemistry. University Bremen

Direktorat Jenderal Perikanan. (2004). Hama dan Penyakit Rumput Laut.

Hadiwigeno, S. (1990). Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Dirjen Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta, 18.

Jailani et al. (2015). Studi Kelayakan Lahan Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii di Kecamatan Bluto Sumenep Madura Jawa timur. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 22(2), 211-216.

Kune, S. (2007). Pertumbuhan Rumput Laut Yang Dibudidayakan Bersama Ikan Beronang. Jurnal Agribisnis, 3(1), 34-42.

Meiyana, M., Evalawati dan Prihaningrum, A. (2001). Biologi Rumput Laut. Balai Budidaya Laut, Lampung.

Michel De San. (2012). The Farming of Seaweed- Implementation of a Regional Fisheries Strategy for The Eastern-Southern Africa and India Ocean Region. Report/Rapport 10th European Development Fund.

Nursyahran dan Reskiati. (2013). Peningkatan Laju Pertumbuhan Thallus Rumput Laut (Kappaphycus Alvarezzi) Yang direndam Air Beras Dengan konsentrasi yang berbeda, 4(2), 13-18.

Penniman CA, Mathieson AC, Penniman CE. (1986). Reproduktive phenology and growth of Gracilaria tikvahiae McLachlan (Gigartinales, Rhodophyta) in the Great Bay Estuary, New Hamsphire. Botany Marine. 29, 147-154.

[SNI] Standar Nasional Indonesia (ID). (2010). Produksi rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) – Bagian 2: Metode Long-line.

Badan Standarisasi Nasional. SNI: 7579.2:2010

Soegiarto, A. Sulistijo, W.S. Atmadja dan H. Mubarak. (1978). Rumput Laut (Alga) Manfaat, Potensi dan Usaha Budidaya. Lembaga Oseanologi Nasional – LIPI. Jakarta: 61 halaman.

Soenarjo dan Nirwani. (2011). Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma (Weber van Bosse) Dengan Metode Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun. Buletin Oseanografi Marina, 1, 36-44.

Saputra, A., Radiarta, I.N., Prihadi, T.H., Priono, B., dan Kusrini, E. (2007). Kajian kualitas air Teluk Kapontori untuk mendukung perikanan budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Prosiding Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 132-136.

Syaputra, Y. (2005). Pertumbuhan dan Kandungan Keragenan Budidaya Rumput Laut Euchema cottoni Pada Kondisi Lingkungan Yang Berbeda dan Perlakuan Jarak Tanam di Teluk Lhok Seudu. [Tesis]. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Wattimury, K.Z. (2008). Pertumbuhan rumput laut Eucheuma denticulatum yang di budidayakan pada kedalaman dan berat awal berbeda di perairan Pulau Nain, Kabupaten Minahasa Utara. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado.

Zatnika, A. (1988). Prospek Pengembangan Rumput Laut di Indonesia Dalam Seminar Laut Nasional II. Kantor Menteri Negara KLH, Laboratorium Ilmu-ilmu Kelautan UI IPB dan Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI).

Zonneveld, N., Huisman, E.A., Boon, J.H. (1991). Prinsip-pinsip Budidaya Ikan. PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v2i2.10672

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
 INDEXED BY:

           

       
ISSN: 2723-7583