ANALISIS KESESUAIAN EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI KUTANG KABUPATEN LAMONGAN

Jamal Aprianto, Agus Romadhon

Abstract


ABSTRAK

Wilayah Kabupaten Lamongan merupakan salah satu daerah yang telah ditetapkan sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Jawa Timur oleh Pemerintah Jawa Timur.  Salah  satu  distinasi wisata  yaitu  Pantai  Kutang  yang  memiliki  ekosistem  mangrove  yang  masih  alami.  Ekosistem mangrove di pantai kutang memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai salah satu obyek Ekowisata.  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi mangrove, Evaluasi kelayakan ekosistem mangrove bagi Ekowisata, dan arahan pengembangan ekowisata mangrove. Jenis  data  yang  digunakan  berupa  Ketebalan Mangrove,  kualitas  air,  dan  kerapatan  jenis,  dan untuk  pengolahan  data  menggunakan  Indeks  Nilai  Penting,  IKW,  dan  AHP.  Potensi  Ekowisata Mangrove  di Pantai  Kutang  pada  jenis Rh. Apiculata memiliki  kontribusi  yang  sedang  (101%  - 200%  ),  dengan  nilai  168,922%.  Kontribusi yang rendah didapatkan pada jenis Ceriops Tagal, (0%-100%) dengan nilai 41,088. Evaluasi kesesuaian ekowisata mangrove memiliki nilai rata-rata sebesar  57,42%,  masuk  dalam  kategori  S2  (Sesuai)  dengan  kisaran  50%-75%.  Arahan pengembangan  bagi  ekowisata  yang  paling  diprioritaskan  adalah  mangrove  tracking  (0,215), kelembagaan  pengelolaan  (0.215),  industri  kecil  mangrove  (0,199)  sarana  transportasi  (0,197), dan pusat  informasi mangrove  (0,175). Mangrove tracking sebagai sarana penunjang utama bagi kegiatan ekowisata, selain itu juga dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem mangrove.

Kata Kunci: Kesesuaian, Ekowisata, dan Ekosistem Mangrove. 

ABSTRACT

Lamongan District is one of the areas that have been designated as a Tourist Destination (DTW) in East Java by the Government of East Java. One of tourism disturbance is Kutang Beach which has mangrove ecosystem which is still natural. Mangrove ecosystems on kutang beach have considerable potential to be developed as one of ecotourism objects. The purpose of this study was to  determine  the  potential  of  mangroves,  evaluate  the  feasibility  of  mangrove  ecosystems  for ecotourism, and directives  for  the development of mangrove ecotourism. The type of data used is Mangrove Thickness, water quality, and type density, and for data processing using the Important Value Index, IKW, and AHP. Potential of Mangrove Ecotourism at Kutang Beach in Rh. Apiculata has a moderate contribution (101% - 200%), with a value of 168.922%. The low contribution was found on Ceriops Tagal type, (0% -100%) with 41,088 value. Suitability evaluation of mangrove ecotourism has an average value of 57.42%, included in the category of S2 (Appropriate) with a range of 50% -75%.  The  most  prioritized  development  directions  for  ecotourism  are  mangrove tracking (0.215), institutional management (0.215), small mangrove industry (0.199) transportation facilities  (0.197),  and  mangrove  information  centers  (0.175).  Mangrove tracking is the main supporting tool for ecotourism activities, besides that it can also help preserve the environment and mangrove ecosystems.

Keywords: Suitability, Ecotourism, and Mangrove Ecosystem


References


Kusmana, C. (1995). Pengembangan Sistem Silvikultur Hutan Mangrove dan Alternatifnya. Rimba Indonesia, 30(2), 35-41

Lahabu, Y,. Schaduw.J.N.W, dan Windarto A.B. (2015). Kondisi ekologi mangrove di pulau mantehage kecamatan wori kabupaten minahasa utara provinsi Sulawesi utara. Jurnal Pesisir. 2(1), 41-52.

Muhflih A., Fahrudin, A., dan Wardiatno, Y. (2015). Kesesuaian Daya Dukung Wisata Pesisir Tanjung Pasir dan Pulau Untung Jawa. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(2), 141-149.

Sari I, P. et al. (2015). Analisis Kelayakan Ekosistem Mangrove Sebagai Objek Ekowisata Di Desa Teluk Pambang Bantan Kabupaten Bengkalis.

Sawitri, R., Bismark, M. dan Endang, K. (2013). Ekosistem mangrove sebagaiobyek wisata alam di kawasan konservasi mangrove dan Bekantan di Kota Tarakan. Jurnal Pengabdian Hutan dan Konservasi Alam, 10(3), 297-314.

Wantasen A,S. (2013). Kondisi kualitas perairan dan substrat dasar sebagai faktor pendukung aktivitas pertumbuhan mangrove di pantai pesisir desa basaan i, kabupaten minahasa tenggara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(4), 204-209.

Wijayanti, T. (2006). Konsevasi Hutan Mangrove Sebagai Wisata Pendidikan. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. Edisi Khusus, 1(1), 15-25.




DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v2i2.10654

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
 INDEXED BY:

           

       
ISSN: 2723-7583