Analisis Produktivitas menggunakan Metode Objective Matrix (Studi Kasus di Auto2000 Kenjeran)
Abstract
Auto2000 Kenjeran adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dan cabang Auto2000 yang. Secara unit entri pencapaian cabang Auto2000 Kenjeran masih relatif rendah dibandingkan dengan cabang-cabang lain di wilayah Surabaya, sehingga perlu dilakukannya peningkatan produktivitas. Cara yang bisa dilakukan adalah meningkatkan produktivitas pada lini internal departemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat produktivitas Auto2000 Kenjeran. Metode pengukuran yang yang digunakan adalah Objective Matrix (OMAX) dengan pembobotan menggunakan Skala Likert. Setelah hasil di peroleh maka dilakukan evaluasi terhadap kriteria produktivitas yang menurun dengan pendekatan Focus Group Discussioan (FGD) dan juga Fishbone Diagram. Kemudian dilakukan suatu perencanaan perbaikan agar produktivitas dapat kembali meningkat. Hasil pengukuran produktivitas diketahui produktivitas terbaik terjadi pada bulan Juni 2016 yaitu sebesar 572,62. Sedangkan untuk produktivitas terburuk terjadi pada bulan Maret 2016 yaitu sebesar 248,8. Dari Pencapaian skor dapat diketahui bahwa kriteria yang kurang memberikan kontribusi terhadap indeks produktivitas adalah kriteria 6 yaitu kriteria kualitas dengan nilai 37. Strategi untuk peningkatan produktivitas adalah dengan mengevaluasi penyebab penurunan produktivitas pada kriteria paling rendah yaitu kriteria 6.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustina, F., & Riana, N. A. (2011). Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X. Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Volume 6 (hal. 150-158). Madura: Universitas Trunojoyo.
Auto2000. (2016). Company Profile. Jakarta, Indonesia: PT. Astra International Tbk-TSO. Versi Online: https://auto2000.co.id/page/sekilas_auto2000
Gaspersz, V. (2000). Manajemen Produktivitas Total, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Guidelines, G. P. (2013). A Guide to Global Good Practices in Business Continuity. Business Continuity Institute: Global Edition.Irwanto, (2007). Focus Group Discussion Sebuah Pengantar Praktis. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Jaaskelainen, A. (2009). Identifying a Suitable Approach for Measuring and managing Public Service Productivity. Electronic journal of knowledge Management, Volume 7, 447.
L. Saaty Thomas., (2008). Decision Making With The Analitycal Hirarchy Process. Int. J. Services Sciences, Vol. 1, No. 1.Pitsburgh.
Mali, Paul. (1978). Improving Total Productivity, John Wiley & Sons,.
Martono, B. (2003). Pengukuran Produktivitas Perusahaan Menggunakan Pendekatan Total Productivity Measurement. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.
Riggs, J.L and G.H. (1983). Productivity By Objectives. New Jersey: Prentice-Hall, Inc
Silvia, R. & Udisubakti, C. (2010) Pengukuran Kinerja Lingkungan Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Integrated Environment Performance Measurement System (IEPMS) Pada PT. Campine Ice Cream Industry. Prosiding Seminar Nasional Manjemen Teknologi XI (hal. 261-267). Surabaya: Program Studi MMT-ITS.
Summanth, D. J. (1985). Productivity Engineering and Management. New York: Mcgraw Hill Book Company.
Vanany, I. (2009). Performance Measurement Model Dan Aplikasi. Surabaya: ITS Press.
DOI: https://doi.org/10.21107/jsmb.v3i2.2620
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Mohammad Hamdani, Bambang Syairudin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.