SPIRITUALITAS BISNIS KAUM SANTRI; Peran Tasawwuf dalam Manajemen Bisnis di Pesantren
Abstract
Abstract
Sufism is a part of Islamic Shari'ah, the embodiment of charity, one of the three frameworks other Islamic teachings, faith and Islam. Therefore, the behavior of mysticism must remain within the framework of Shari'a. Sufism will guide a person through life that can not be separated from the reality of the visible and the invisible, to be someone wise and professional in carrying out any role in this life, so that he is able to interact with nature in harmony and harmony as taught religion, harmony and harmony with the universe. This is spirituality.
So in this context the fact that Islam produced in the environment of the students (pesantren) through activities such as economic and business management based on the values of Sufism (spirituality). Where economic activity here is a means to live well (hasanah) which is recommended by religion. While boarding in this case can be understood as part of the process of social change by not only emphasizing on just one aspect tafaqquh fiddin form, but also various aspects of the process of social transformation by developing a paradigm that is built from a construct integrative thinking (non-dichotomous) based spirituality of Sufism.
Keyword: Spirituality, Mysticism, Students, Management, Business, Boarding School
Abstrak
Tasawuf adalah bagian dari Syari’at Islam, yakni perwujudan dari ihsan, salah satu dari tiga kerangka ajaran Islam yang lain, iman dan Islam. Karena itu, perilaku tasawuf harus tetap dalam kerangka Syari’at. Tasawuf akan membimbing seseorang mengarungi kehidupan ini yang tidak bisa terlepas dari realitas yang tampak maupun yang tidak tampak, untuk menjadi seseorang bijak dan professional di dalam menjalankan setiap peran dalam mengarungi kehidupan ini, sehinga ia mampu berinteraksi dengan alam secara harmonis dan serasi sebagaimana diajarkan agama, keharmonisan dan keserasian dengan alam semesta. Inilah spirtualitas.
Sehingga dalam konteks ini terdapat fakta bahwa Islam diproduksi di lingkungan kaum santri (pesantren) diantaranya melalui aktifitas ekonomi dan manajemen bisnisnya berbasis nilai-nilai tasawuf (spiritual). Di mana aktifitas ekonomi di sini adalah sebuah sarana menuju hidup sejahtera (hasanah) yang merupakan anjuran agama. Sedangkan pesantren dalam hal ini dapat dipahami sebagai bagian proses perubahan sosial dengan tidak hanya menekankan pada salah satu aspek saja berupa tafaqquh fiddin, tapi juga berbagai aspek dalam proses transformasi sosial dengan mengembangkan paradigma yang terbangun dari sebuah konstruk pemikiran integratif (non dikotomik) berbasis spiritualitas tasawuf.
Kata kunci: Spiritualitas, Kaum Santri, Tasawuf, Manajemen, Bisnis, Pesantren
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Choirul Fuad, et al., 2010, Model Pengembangan Ekonomi Pesantren, Purwokerto: STAIN Purwokerto Press
Abdullah, Irwan, dkk., 2008, Agama, Pendidikan Islam dan Tanggung Jawab Sosial Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bakhri, Mokh. Syaiful, 2011, Sukses Ekonomi Syariah di Pesantren; Belajar Dari Kopontren BMT MMU Sidogiri, dan Koperasi BMT UGT Sidogiri, Pasuruan: Cipta
Ghani,Muhammad Abdul, 2005, The Spirituality in Business; Pencerahan Hati Bagi Pelaku Usaha, Jakarta: Pena Pundi Aksara
Syam, Nur, http://nursyam.sunan-ampel.ac.id/. Akses: 21 April 2013
Schimmel, Annemarie, 2000, Dimensi Mistik Dalam Islam, ter. Sapardi Djoko Damono dkk. , Jakarta: Pustaka Firdaus
Shihab, Alwi, 2001, Islam Sufistik: Islam Pertama dan Pengaruhnya hingga Kini, Bandung: Mizan
Saleh, Fauzan, 2012, Menggali Esensi Spiritualitas Dalam Islam: Tasawuf dan Asketisme dalam Dinamika Kehidupan Kontemporer, Jurnal Online Metodologi Tarjih Muhammadiyah, Edisi 1, No. 2, 2012 (PSIF-UMM)
DOI: https://doi.org/10.21107/ete.v2i1.4452
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Et-Tijarie
Et-Tijarie: Jurnal Hukum dan Bisnis Syariah by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.