Strategi Pengembangan Produk Garam Rakyat Bersama Pt. Garam Madura Menggunakan Model Dart

Pribanus Wantara, Anugrahini Irawati, Wiwit Sri

Abstract


Problematika garam rakyat di Indonesia masih belum terselesaikan untuk dibahas, karena harga garam rakyat sangat murah, selain itu juga membanjirnya garam impor yang harganya lebih murah dan kualitasnya lebih baik dari garam rakyat. Untuk mengembangkan produk garam rakyat diperlukan strategi pengembangan yaitu alat analisis value co-creation yang dibangun dari model DART dalam upaya mengembangkan shared value.

Penelitian dimulai berdasarkan 4 blok atau dimensi pada the DART, dimulai dengan dialog yang dilakukan pada manajemen PT. Garam, pelanggan, pemasok dan mitra PT. Garam, dilanjutkan dengan akses dalam mendapatkan informasi mengenai penyerapan garam raakyat, penanganan resiko dalam proses co-creation dan keterbukaan yang ada pada pihak manajemen PT. Garam Madura beserta pelanggan, pemasok dan mitra. Hasil penelitian adalah adanya keterbatasan dalam mengakses informasi antara PT Garam Madura dengan industri (pelanggan) dan mitra pemasok.


Keywords


value co-creation, model the DART, PT. Garam Madura

Full Text:

PDF

References


Albinsson, P. A., Perera, B. Y., & Sautter, P. T. (2016). DART Scale Development: Diagnosing a Firm’s Readiness for Strategic Value Co-creation. Journal of Marketing Theory and Practice, 24(1), 42-58.

Ballantyne, D. 2004. Dialogue and its role in the development of relationship specific knowledge. Journal of Business & Industrial Marketing, 19(2), 114-123.

Ballantyne, D., & Varey, R. J. 2006. Introducing a dialogical orientation to the Service Dominant Logic of Marketing. In The service-dominant logic of marketing: Dialogue, debate, and directions (pp. 224-235).

Binkhorst, E., & Dekker, T. Den. 2009. Journal of Hospitality Marketing & Agenda for CoCreation Tourism Experience Research Agenda for CoCreation Tourism. Management, 18(2012, June), 37-41.

Grönroos, C. (2004). The relationship marketing process: Communication, interaction, dialogue, value. Journal of Business & Industrial Marketing, 19(2), 99-113.

Handoko.2002. Manajemen Pemasaran. Badan penerbit IPWI. Jakarta

Kartajaya, Hermawan. (2009). New Wave Marketing, The World is Still Round The Market is Already Flat. Indonesia: Gramedia.

Kolter, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1. PT. Prenhallindo, Jakarta

Kotler, Philip dan Keller, Kevin. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.

Prahalad, C. K., & Ramaswamy, V. 2004. The future of competition co-creating unique value with customers. Boston: Harvard Business Scool Press.

Prebensen, N. K., Vittersø, J., & Dahl, T. I. 2013. Value Cocreation significance of tourist resources. Annals of Tourism Research, 42, 240-261

Syahbana Ali Hafidz, PT Garam Fokus Serap Garam Impor, Garam Rakyat Hanya Tertampung 1,5 Juta Ton, Surya.co.id, 23 Maret 2021, https://surabaya.tribunnews.com/2021/03/23/pt-garam-fokus-serap-garap-impor-garam-rakyat-hanya-tertampung-15-juta-ton, diakses pada: 10 Desember 2021

Samuel, Hatane, dan Foedjiwati. 2005. “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetian Merek (Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya),” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,Vol.7, No.1, Hal 74- 82.

Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta: Salemba Empat.

Spena, R. T., Carida, M., Colurcio, M., & Melia, M. (2012). Store Experience and co-creation: the case of temporary shop. International Journal of Retail & Distribution Management, 40(1), 21-40.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Tjiptono, Fandy, 2001, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Zeithaml,Valarie A and Bitner. (2000). Service Marketing 2nd edition : Integrating Customer Focus. New York.McGraw-Hill Inc.




DOI: https://doi.org/10.21107/ee.v7i2.14206

Refbacks

  • There are currently no refbacks.