SOCIAL QUALITY MASYARAKAT LAHAN PASIR PANTAI PADA ASPEK SOCIAL EMPOWERMENT DI KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULONPROGO (SOCIAL QUALITY OF SAND LAND COMMUNITY ON SOCIAL ASPECT OF EMPOWERMENT IN PANJATAN SUB-DISTRICT, KULONPROGO REGENCY)

Kusumaningrum, Juliman Foor Z, Dalvi Mustava

Abstract


ABSTRAK

Pada dasarnya peradaban diciptakan oleh budaya masyarakat. Kemampuan budaya dalam menciptakan peradaban merupakan level tertinggi dari suatu budaya, Yang memiliki arti bahwa tidak lagi tergantung pada alam tetapi mampu memanajemen alam. Pada kajian ini akan diketahui mengenai kualitas sosial dari Peter Herrmann di lahan pasir pantai Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui kualitas sosial yang berdasar pada pemberdayaan masyarakat di lahan pasir pantai. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara dan pencatatan dengan ketua kelompok dan petani di area tersebut. Teknik sampling dilakukan dengan purposive sampling dengan memilih petani yang membudidayakan tanaman cabai di lahan pasir pantai Kecamatan Panjatan, Kulonprogo. Hasil dari kajian ini yaitu menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu aspek di dalam kualitas sosial. Ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat secara mandiri atau masyarakat dapat melakukan aktivitas kelompok dengan mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan kekuatan dari dalam.


ABSTRACT

Basically, civilization was created by the culture of society. Capability of culture in creating a civilization is the highest level of a culture, it means that it is no longerdepending on nature but capable to manage the nature. This study determined quality of social by Peter Herrmann at sandy land, Panjatan District of Kulonprogo Regency. The aims of this study are to determine social quality based on social empowerment in sandy land. The methods used observation, interview and note-writing with group leaders and farmers in the area. Sampling technique was done by purposive sampling by choosing farmers who cultivate chilies in sandy land Panjatan District of Kulon Progo. The result of this study is explanation about social empowerment as one of aspect in social quality. It can conclude that the society is independently can do group activities by optimizing natural resources and human resources within internal forces.



Keywords


kualitas sosial, Pemberdayaan Sosial, Petani Cabai, Lahan Berpasir (social quality, social empowerment, chilies farmers, sandy land)

References


Alfitri, 2011. Community Development Teori dan Aplikasi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Anonim. 2010. Kebudayaan. www.istayn.staff.uns.ac.id. Diakses pada tanggal 22 Juli 2013.

Harun, Rochajat dan Ardianto, Elvinaro. 2011. Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial: Perspektif Dominan, Kaji Ulang, dan Teori Kritis. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Herrmann, Peter. 2005. Empowerment: The Core of Social Quality. European Journal of Social Quality Volume 5. Issue 1-2, January-December 2005.

Herrmann, Peter. 2007. Social Empowerment – A Matter of Enabling Society to Cope with Personalities. University College Cork, Ireland.

Maesen, Laurent J.G Van Der and Walker, Alan C. 2005. Indicators of Social Quality: Outcomes of the European Scientific Network. European Journal of Social Quality Volume 5.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 1995. Metode Penelitian Survei. PT Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.

Subejo. 2012. Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Suharso dan Retnoningsih. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Lux. CV Widya Karya, Semarang.

Wallace, Claire and Abbott, Pamela. 2009. Social Quality in Europe. University of Aberdeen.English.




DOI: https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v4i1.669

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






 
Creative Commons License