Pengaruh Keputusan Petani Kopi Rakyat dalam Pemilihan Sistem Kopi Organik dan Non Organik di Jawa Timur
Abstract
Petani kopi rakyat organik mulai berkembang di Jawa Timur. Tujuan penelitian ini yaitU: mengetahui tingkat dan perbedaan karakteritik petani kopi organik dan non organik dan dukungan penyuluhan, menganalisis faktor-faktor pengaruh keputusan petani kopi dalam menerapkan sistem organik dan non organik. Penelitian dilaksanakan di di Kabupaten Bondowoso dan Malang, Jawa Timur. Sampel penelitian berjumlah 376 petani kopi (120 organik dan 256 non organik). Penelitian menggunakan metode survai. Data dianalisis dengan metode deskriptif, Uji-t dan Regresi Binary Logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan non formal, skala usaha, penguasaan lahan, kekosmopolitan, dukungan penyuluhan pemerintah dan swasta kategori rendah, sedangkan umur petani, pendidikan formal, motivasi, pengalaman, dukungan penyuluh swadaya pada kategori sedang. Terdapat perbedaan signifikan pada peran penyuluhan sebagai fasilitator, motivator dan mediator, pemanfaatan teknologi informasi, umur, pengalaman, motivasi dan kekosmopolitan. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani menerapkan sistem kopi organik yaitu: pendidikan formal dan non formal, motivasi, kekosmopolitan, penyuluh swadaya dan swasta.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aklimawati, L., Sumarno, D., & Mawardi, S. (2015). Effect of Service Quality on Coffee Based Economic Cluster Development on Farmers and other Stakeholders Satisfaction in Bondowoso District. Pelita Perkebunan (a Coffee and Cocoa Research Journal), 31(1), 59–72.
Amanah, S., & Tjitropranoto, P. (2018). Tingkat Adopsi Good Agricultural Practices Budidaya Kopi Arabika Gayo oleh Petani di Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Penyuluhan, 14(2). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v14i2.19757
Anisah, A., & Hayati, M. (2017). Pengambilan Keputusan Petani untuk Tetap Berusahatani Cabe Jamu di Kecamatan Bluto, Sumenep. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 3(2). https://doi.org/10.18196/agr.3251
Arikunto S. (2010). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
D. I. A. Pratama, B. M. Setiawan, E. (2018). Comparative Analysis Of Semi Organic And Non Organic Paddy Comparative In Sub District Undaan Kudus Regency. Jurnal Agrisocionomics. 2(1), 14–22.
Direktur Jenderal Perkebunan. (2017). Statistik Perkebunan Indonesia; Komoditas Kopi. Jakarta.
Fatmalasari, M., Prasmatiwi, F. E., & Rosanti, N. (2016). The Analyze of Indonesian Organic Farm Certification (INOFICE) Benefits Toward The Development of Organic Coffee Farm Sustainability In Air Hitam Sub District Lampung Barat District. Jiia, 4(1), 94–103.
Gani, A. A. (2008). Analisis Komparatif Pendapatan Petani Kopi Organik dan Petani Kopi Anorganik di Dataran Tinggi Gayo Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal Ilmiah ESAI, 2(2).
Gunawan, Aida Vitayala S Hubeis, Anna Fatchiya, D. S. (2019). Dukungan Penyuluhan dan Lingkungan Ekternal terhadap Adopsi Inovasi dan Keberlanjutan Usaha Pertanian Padi Organik. Agriekonomika, 8(1), 70–80. https://doi.org/DOI: http://doi.org/10.21107/
Hafif, B., Prastowo, B., & Prawiradiputra, B. R. (2014). Pengembangan Perkebunan Kopi Berbasis Inovasi di Lahan Kering Masam. Pengembangan Inovasi Pertanian, 7(4), 199–206.
Haryanto, et al. (2017). Penyuluh kontrak Tenaga Harian Lepas Tenaga. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 20(2), 141–154.
Hawkins dan Van den Ban. (1999). Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.
Managanta, A. A., Sadono, D., & Tjitropranoto, P. (2019). Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kompetensi Petani Kakao di Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Penyuluhan, 15(1).
Mayrowani, H. (2013). Kebijakan Penyediaan Teknologi Pasca-panen Kopi dan Masalah Pengembangannya. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 31(1), 31. https://doi.org/10.21082/fae.v31n1.2013.31-49
Rizki, A., Widyawati, & Agussabti. (2017). Persepsi Petani Kopi Arabika terhadap Program Sertifikasi Organik di Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah, 2(1), 244–249. https://doi.org/10.1590/0074-02760190033.14
Rubiyo, Guntoro, S., Suprapto. (2003). Usahatani Kopi Robusta dengan Pemanfaatan Kotoran Kambing sebagai Pupuk Organik di Bali. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 6(1), 73–80.
Ruhimat, I. S. (2015). Tingkat Motivasi Petani Dalam Penerapan Sistem Agroforestry. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 12(2), 131–147.
Ryan, E., Prihtanti, T. M., & Nadapdap, H. J. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Petani terhadap Penerapan Sistem Pertanian Jajar Legowo di Desa Barukan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS, 2(1), 53-64. http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/1179/769
Saragih, J. R. (2018). Aspek Ekologis dan Determinan Produksi Kopi Arabika Spesialti di Wilayah Dataran Tinggi Sumatera Utara. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 6(2), 74. https://doi.org/10.14710/jwl.6.2.74-87
Sari, N. M. W., Suwarsinah, H. K., & Baga, L. M. (2016). Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan ter-hadap Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM) Gula Aren di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Jurnal Penyuluhan, 12(1), 51–60. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v12i1.11320
Sumarti, T., Rokhani, R., & Falatehan, S. F. (2017). Strategi Pemberdayaan Petani Muda Kopi Wirausaha di Kabupaten Simalungun. Jurnal Penyuluhan, 13(1), 31. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v13i1.15165
Suryanti, R., Sumardjo, Syahyuti, & Tjitropranoto, P. (2019). The role of Private Extension Agents in Broiler Farmer Business Capacity Building Using a Sem Lisrel. International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering, 9(1), 996–1001. https://doi.org/10.35940/ijitee.A4597.119119
Syahyuti, N. (2016). Peran Strategis Penyuluh Swadaya dalam Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 32(1), 43. https://doi.org/10.21082/fae.v32n1.2014.43-58
Wardani, & Anwarudin, O. (2018). Peran Penyuluh terhadap Penguatan Kelompok Tani dan Regenerasi Petani di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Jurnal TABARO, 2(1), 191–200.
DOI: https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v9i1.6216
Refbacks
- There are currently no refbacks.