Gambaran Krisis Petani Muda Indonesia

Eri Yusnita Arvianti, Masyhuri Masyhuri, Lestari Rahayu Waluyati, Dwijono Hadi Darwanto

Abstract


Permasalahan utama mengenai ketenagakerjaan pertanian kita yaitu terjadinya perubahan struktur demografi yang kurang menguntungkan bagi sektor pertanian yang mengarah pada penuaan petani. Petani berusia tua (lebih dari 55 tahun) jumlahnya semakin meningkat, akan tetapi tenaga kerja berusia muda semakin berkurang. Semakin tingginya tingkat pendidikan pemuda di perdesaan, maka mereka semakin selektif dalam memilih pekerjaan. Mereka enggan untuk bekerja di pedesaan karena adanya ketidakcocokan antara ketrampilan dan tingkat pendidikan yang dimiliki dengan ketersediaan pekerjaan di perdesaan. Padahal Indonesia membutuhkan petani-petani yang produktif untuk memaksimalkan produksi pangan. Tujuan makalah ini adalah menjelaskan perubahan struktural tenaga kerja pertanian dilihat dari fenomena aging farmer dan menurunnya jumlah tenaga kerja usia muda sektor pertanian di Indonesia , menjelaskan berbagai faktor penyebab perubahan struktural tenaga kerja pertanian dan keengganan tenaga kerja usia muda masuk ke sektor pertanian, menjelaskan kebijakan yang diperlukan untuk mendukung tenaga kerja muda masuk ke sektor pertanian. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan deskriptif. Hasilnya adalah masalah krisis petani muda harus segera ditanggulangi supaya tidak mengancam ketahanan pangan di Indonesia.

Keywords


krisis petani, regenerasi petani

Full Text:

PDF

References


Bednaríkova Zuvena, Miroslava Bavorova and, Elena V. Ponkina .2016. Migration motivation of agriculturally educated rural youth: The case of Russian Siberia. Jurnal of Rural studies 45: 99-111.

Eboh. 2008. A Bilateral Cooperation For The Development Of Agricultural Sector In Nigeria.

FAO. 2018. http://www.fao.org/faostat/en/#data. Diakses 7 Maret 2018

Hasansulama M.I. 1983. Sosiologi Pedesaan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Harwood, M. R. ; Hacker, J. B. ; Mott, J. J., 1999. Field evaluation of seven grasses for use in the revegetation of lands disturbed by coal mining in Central Queensland. Aust. J. Exp. Agric., 39: 307-316.

Mahudin, Fransina Natalia dan Iwana Shabahati. 2017. Kinerja logistik Indonesia hingga kini. 2017: Krisis Petani Muda. Buletin APBN Pusat Kajian Anggaran Badan Keahlian DPR RI 21(2): 3-8.

Raya, A. B. dan Subejo. 2010. Opini masyarakat terhadap citra komoditas pangan lokal (Studi kasus opini pemuda pedesaan Yogyakarta dan mahasiswa Fakultas Pertanian UGM). Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 6 (2): 1l6-l4l.

Kementrian Pertanian. 2015. Rencana Strategis Kementrian Pertanian 2015-2019. Jakarta.

Setiawan, Sumardjo, and Satria. 2015. Study of Role of Agribusiness Young Actors on Optimalization of PrivateAgricultural Extension in West JavaProvince, Indonesia. International Journal of Humanities and Social Science 5: 160-169

Sumaryanto, Hermanto, Ariani M, Suhartini SH, Yofa RD, Azahari DH. 2015. Pengaruh urbanisasi terhadap suksesi sistem pengelolaan usaha tani dan implikasinya terhadap keberlanjutan swasembada pangan. Laporan Akhir Penelitian. Bogor (ID): Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Sumodiningrat. 2011. Membangun Perekonomian Rakyat. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Susilowati, SH. 2014. Attracting the young generation to engage in agriculture. FFTC-RDA 2014 International Seminar on Enhanced Entry of Young Generation into Farming; 2014 Oct 20-24; Jeonju, Korea.

Susilowati, Sri Hery. 2016. Fenomena penuaan petani dan berkurangnya tenaga kerja muda serta implikasinya bagi kebijakan pembangunan pertanian. Forum Penelitian Agri Ekonomi 34: 35-55.

Suratha, I Ketut. 2015. Krisis petani berdampak pada ketahanan pangan indonesia. Media Komunikasi Geografi 16(1): 67-80.

Umunnakwe, V.C., Pyasi and Pande. 2014. Factors influencing involvement in agricultural livelihoodactivities among rural youth in Jabalpur district ofMadhya Pradesh, India. International Journal of Agricultural Policy and Research 2: 288-295.

Winangun, Wartaya. 2005. Membangun Karakter Petani Organik Sukses dalam Era Globalisasi. Yogyakarta: Kanisius




DOI: https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v8i2.5429

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






 
Creative Commons License