Keberlanjutan Komoditas Kakao Sebagai Produk Unggulan Agroindustri dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani
Abstract
Tidak sedikit petani menjual hasil panen pertanian berupa produk primer. Pengolahan hasil untuk memberikan nilai tambah sebagai alternatif meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan belum membudaya. Beberapa kendala teknis, ekonomis, sosial, dan manajerial dihadapi petani. Penelitian ini bertujuan (1) melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kesejahteraan petani kakao rakyat dan advokasi pengembangan agroindustri mamin kakao, dan (2) Memberikan pendampingan petani dalam pemasaran produk kakao, penataan kelembagaan dan pengendalian mutu. Analisis data menggunakan statistika deskriptif dan analisis Partial Least Square (PLS). Sebagai produsen pemula agroindustri mamin kakao, petani rentan gagal dalam mengembangkan bisnis. Keberlanjutan usaha dan kesejahteraan petani memerlukan pendampingan intensif dari semua pihak.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andini, D., Yulianto, E., Fanani, D. (2014). Peningkatan Daya Saing Ekspor Produk Olahan Kakao Indonesia di Pasar Internasional (Studi pada Ekspor Produk Olahan Kakao Indonesia tahun 2009-2014 ). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 38(2), 171–175.
Arsyad, M., Sinaga, B. M., Yusuf, S. (2011) Analisis Dampak Kebijakan Pajak Ekspor dan Subsidi Harga Pupuk Terhadap Produksi dan Ekspor Kakao Indonesia Pasca Putaran Uruguay. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 8(1), 63–71.
Rosmawaty., Baka, La. R., Bahari., Taridala, S. A., Saediman, H. (2015). Development Potential of Cocoa Agroindustry In Southeast Sulawesi, Indonesia. Journal of Agriculture and Veterinary Science 8(9), 39–44.
Biomantara, R., and Dewi, M. (2014) ‘Analisis Skala Ekonomis Pada Industri Kain Batik di Kota Denpasar. E-Jurnal EP Unud, 3(11), 485-491.
Darkwah, S. A., Verter, N. (2014). An Empirical Analysis of Cocoa Bean Production in Ghana. European Scientific Journal, 10(16), 295–306. http://dx.doi.org/10.19044/esj.2014.v10n16p%25p
Kementerian Pertanian. (2006). Direktori dan Revitalisasi Agribisnis Kakao Indonesia dalam Menghadapi Era Globalisasi. Komisi Kokoa Indonesia. Kementerian Perindustrian RI.
Listyati, D., Wahyudi, A., Hasibuan, A. M. (2014). Penguatan Kelembagaan untuk Peningkatan Posisi Tawar Petani dalam Sistem Pemasaran Kakao. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar, 1(1), 15–28.
Indarti, E. (2007). Efek Pemanasan terhadap Rendemen Lemak pada Proses Pengepresan Biji Kakao, Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, 6(2), 50–54.
Hariyati, Y. (2016). The Management Product in the Farmers Level and the Role of Supporting Institutions for Cocoa Fermentation Process. Agriculture and Agricultural Science Procedia (pp. 128-133). IC-FANRes 2015. http://10.1016/j.aaspro.2016.02.10
Hasibuan, A. M., Nurmalina, R. and Wahyudi, A. (2012). Analisis Kinerja dan Daya Saing Perdagangan Biji Kakao dan Produk Kakao Olahan Indonesia di Pasar Internasional. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar, 3(1), 57–70. http://dx.doi.org/10.21082/jtidp.v3n1.2012.p57-70.
Indah, P. N., Harya, G. I., Pratiwi, L. F., Widayanti, S. (2018). Analysis of Factors Influencing Processed Cocoa Industry in East Java Indonesia. Proceedings of the International Conference on Science and Technology (pp. 652–656). Atlantis Highlights in Engineering. http://dx.doi.org/10.2991/icst-18.2018.133.
Kusumaningrum, I., Wijaya, C. H., Kusnandar, F., Misnawi., Sari, A. B. (2014). Profil Aroma dan Mutu Sensori Citarasa Pasta Kakao Unggulan dari Beberapa Daerah di Indonesia. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 25(1), 106-114. http://dx.doi.org/10.6066/jtip.2014.25.106 .
Maulana, A., dan Kartiasih, F. (2017) Analisis Ekspor Kakao Olahan Indonesia ke Sembilan Negara Tujuan Tahun 2000-2014. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 17(2), 103–117. https://doi.org/10.21002/jepi.v17i2.664.
Puspita, R., Hidayat, K., Yulianto, E. (2015). Pengaruh Produksi Kakao Domestik, Harga Kakao Internasional, dan Nilai Tukar Terhadap Ekspor Kakao Indonesia ke Amerika Serikat. Jurnal Administrasi Bisnis, 27(1), 1–8.
Putri, I . C. K. (2013). Analisis Pendapatan Petani Kakao di Kabupaten Parigi-Moutong. Jurnal EMBA, 1(4), 2195–2205.
Raharto, S. (2016). Institutional Development Model Cocoa Farmers in East Java Province District Blitar. Italian Oral Surgery (pp. 95-102). Elsevier: http://10.1016/j.aaspro.2016.02.131.
Rahmanu, R. (2009). Analisis Daya Saing Industri Pengolahan dan Hasil Olahan Kakao Indonesia. Skripsi. Departemen Ilmu Ekonomi, FEM, IPB.
Rifin, A. (2013). Competitiveness of Indonesia ’ s Cocoa Beans Export in the World Market. International Journal of Trade, Economics and Finance, 4(5), 279–281. doi. 10.7763/IJTEF.2013.V4.301.
Widyotomo, S., Mulato, S., Suharyanto, E. (2005). Kinerja Mesin Pemecah Biji dan Pemisah Kulit Kakao Pascasangrai Tipe Pisau Putar. Pelita Perkebunan, 21(3),184–199.
Tresliyana, A., Fariyanti, A., Rifin, A. (2016). Daya Saing Kakao Indonesia di Pasar Internasional. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 12(2), 150-162. doi: 10.17358/JMA.12.2.150.
Wahyudi, R. (2008) Panduan Lengkap Kakao Manajemen dari Hulu hingga Hilir. Jakarta: Penebar Swadaya Jakarta.
Widayat, H. P. (2013). Perbaikan Mutu Bubuk Kakao Melalui Proses Ekstraksi Lemak Quality Improvement of Cocoa Powder Through Fat Extraction. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 5(2), 12–16.
Yantu, M. R., Juanda, B., Siregar, H., Gonarsyah, I., Hadi, S. (2010).Integrasi Pasar Kakao Biji Perdesaan Sulawesi Tengah dengan Pasar Dunia. Jurnal Agro Ekonomi, 28(2), 201–225. http://dx.doi.org/10.21082/jae.v28n2.2010.201-225.
DOI: https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v8i1.5017
Refbacks
- There are currently no refbacks.