IDENTIFIKASI TATANAN RUMAH TRADISIONAL MADURA DI PESISIR PANTAI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS: KELURAHAN TAMBAK WEDI KECAMATAN KENJERAN KOTA SURABAYA)

Arham Munir

Abstract

Kelurahan Tambak Wedi merupakan kelurahan yang terletak di pesisir Timur Kota Surabaya, yang secara hirarki kewilayahan sangat berdekatan dengan Pulau Madura. Kedekatan wilayah dan karakter masyarakat pada wilayah tersebut potensial untuk diteliti. Kajian-kajian nilai-nilai arsitektur lokal, sebagai nilai-nilai tradisi yang perlu dilestarikan, dalam rangka pengkayaan arsitektur nusantara, kekayaan nilai yang terkandung dan perlu digali, untuk mendukung perkembangan arsitektur lokal. Konsep tanean lanjang yang merupakan pola tradisional permukiman madura menjadi acuan utama dalam penelitian ini. Dengan metode penelitian kualitatif dengan metode survei langsung berupa: pengukuran langsung dilokasi, baik pengukuran rumah dan jarak rumah, infrastruktur maupun kondisi sosial budaya dan ekonomi melalui daftar pertanyaan (questionary), diharapkan dapat mengungkapkan fakta untuk melihat sejauh mana penyebaran masyarakat Madura dan sejauh mana masyarakat tersebut dapat mempertahankan sosial budaya serta tatanan permukiman yang sudah berbeda dengan tempat dengan daerah asalnya dan telah mendapat pengaruh budaya lain di sekitarnya. Eksistensi masyarakat Madura dan sejauh mana mereka bisa tetap eksis mempertahankan pola tradisi, sosial, budaya dan tatanan permukimannya diharapkan dapat menjadi output dari penelitian ini dan diharapkan akan lebih memperluas wahana arsitektur khususnya Arsitektur tradisional.

 

Kata kunci: arsitektur tradisional Madura, tatanan rumah, pola Permukiman, eksistensi

 

Abstract

Tambak Wedi Villages which lies east coast city of Surabaya, which is adjacent to the territorial hierarchy of Madura Island. Proximity of the territory and character of the community in the area of potential for research. studies of local architectural values, as values that need to be preserved tradition, the enrichment of architecture in the framework of the country, property values and needs to be contained in the dig, to support the development of local architecture. Concept which is the bare tanean traditional pattern of settlement madurese become the main reference in this study. With qualitative research methods with direct form of survei methods: a direct measurement of location, both home and distance measurements homes, infrastructure and socio-cultural and economic conditions through the list of questions (questionary), is expected to disclose the facts to see how far the public dissemination of Madura and the extent to which community can memperahankan sociocultural and settlement arrangements have differed by region of origin and the place has got other cultural influences surrounding. Madurese community's existence and how far they can remain eksist mempertahannkan traditional patterns, social, cultural and settlement arrangements are expected to be output from this research and are expected to further broaden the vehicle architecture, especially the traditional architecture.

 

Keywords: Madura traditional architecture, arrangement of the houses, settlement patterns, the existence

Full Text:

PDF

References

de Ven, C., (1991), “Ruang dalam Arsitektur”, PT Gramedia Pusaka Utama, Jakarta.

Mursid, A., (1977), “ Pra Penelitian Sejarah Arsitektur Indonesia”, FS UI, Jakarta.

Prijotomo, J., (1991),”Identifikasi dan Klasifikasi

Arsitektur Surabaya”, ITS.

Prijotomo, J., (1991), “Pasang Surut Arsitektur di Indonesia”. ITS.

Turner, J.F.C., dan Fitcher, R., (1972) “Freedom to Build”, Mac. Millan.

Turner, JF.C., (1976), “Housing by People”, Whitstable Litho Ltd, Kent.

DOI

https://doi.org/10.21107/rekayasa.v3i2.2299

Metrics

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Arham Munir

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.