STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI DESA MARTAJASAH KABUPATEN BANGKALAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengetahui kontribusi tiap jenis mangrove terhadap ekologi kawasan pesisir Desa Martajasah serta mengetahui struktur komunitas mangrove di Desa Martajasah Kabupaten Bangkalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Nilai Penting (INP) dengan rumus INP = RDi + RFi + RCi, Indeks keanekaragaman, Indeks Keseragaman, Indeks dominansi Simpson. Bruguiera gymnorrhiza adalah jenis yang dominan dibandingkan jenis mangrove lainnya di ekosistem mangrove Desa Martajasah. Bruguiera gymnorrhiza adalah jenis yang memiliki INP tertinggi (INP=1,245). Hasil penilaian terhadap keanekaragaman (Diversity) mangrove di Desa Martajasah memiliki tingkat keanekaragam rendah serta mengalami tekanan ekologi yang tinggi (H’ ≤ 2,0). Keanekaragaman stasiun 1 yaitu 0,506, stasiun 2 yaitu 0,936 dan stasiun 3 yaitu 0,859. Mangrove jenis Bruguiera gymnorrhiza memiliki peran (dominansi) dan struktur vegetasi mangrove tertinggi (INP=1,245) dibandingkan jenis mangrove lainnya yang ada di Desa Martajasah. Ekosistem mangrove di Desa Martajasah, berada dalam kondisi ekologi tertekan.
Kata Kunci: ekologi mangrove, konstribusi mangrove, struktur komunitas
THE STRUCTURE OF MANGROVE COMMUNITY IN MARTAJASAH VILLAGE, BANGKALAN REGENCY
ABSTRACT
This research aimed to know the contribution of each mangrove for the ecology of coastal area of Martajasah Village, as we want to know the mangrove community structure in Martajasah Village, Bangkalan Regency. The method that is used in this research was Important Value Index (IVI), with IVI formula = RDi + RFi + RCi, Diversity Index, Uniformity Index, Simpson’s Dominance Index. Bruguiera gymnorrhiza is the dominant kind compared to other mangrove types in mangrove ecosystem of Martajasah Village. Bruguiera gymnorrhiza is the kind that had the highest IVI (IVI=1.245). The assessment result toward mangrove diversity in Martajasah Village was low after experiencing high ecology depression (H’ ≤ 2.0). The station 1 diversity was 0.506, whilethe station 2 was 0.936 and station 3 was 0.859. Bruguiera gymnorrhiza type mangrove played role (dominance) and highest mangrove vegetation structure (IVI=1.245) compared to other kinds of mangrove in Martajasah Village. The ecosystem of mangrove in Martajasah Village was in the condition of depressed ecology.
Keywords: community structure, mangrove contribution, mangrove ecology
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Arisandi, P. (2001). Mangrove Jawa Timur, hutan pantai yang terlupakan. Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON). Gresik.
Bengen, D. G. (2002). Sinopsis ekosistem dan sumberdaya alam pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor: Bogor Indonesia
Purnobasuki, H. (2005). Tinjauan perspektif hutan mangrove. Airlangga University Press. Surabaya.
Rochana, E. (2010). Ekosistem Mangrove dan Pengelolaannya di Indonesia. Artikel Ilmiah. http://www.irwantoshut.com/ekosistem_mangrove.
DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v8i1.812
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kelautan by Program Studi Ilmu Kelautan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura