BUDIDAYA LOBSTER (Panulirus homarus) DAN ABALON (Haliotis sp.) DENGAN SISTEM INTEGRASI DI PERAIRAN TELUK EKAS
Abstract
Pesatnya perkembangan kegiatan budidaya laut di beberapa kawasan dapat mengakibatkan kerusakan habitat ataupun ekosistem laut, jika tidak dikelola dengan arif dan bijaksana. Kerusakan ini terjadi akibat dari limbah yang tidak termanfaatkan sehingga menyebabkan racun bagi organisme di sekitar budidaya. Oleh karena itu, pengembangan budidaya laut harus dikelola secara berkelanjutan dengan menerapkan sistem integrasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi laju pertumbuhan dan sintasan lobster dan abalon dengan budidaya sistem integrasi dalam karamba jaring apung, menganalisis kualitas air dan sedimen pada budidaya sistem integrasi dalam karamba jaring apung, dan memperoleh informasi keuntungan usaha budidaya lobster dan abalon sistem integrasi dalam karamba jaring apung. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan panjang dan berat lobster serta abalon dan sintasan 100%. Parameter kualitas air juga menunjukkan kualitas yang optimal pada budidaya lobster dengan abalon secara terintegrasi dibandingkan area non budidaya.
Kata Kunci: lobster, abalon, integrasiFull Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alabaster JS, dan R. Lloyd. 1980. Water Quality Criteria for Freshwater Fish. Ed ke-2. London: Butterworths.
Angel, C, dan N. Freeman. 2009. Prospect for IMTA in a oligotrophic ecosystem: the Mediteranian experience. Haifa University, Haifa, Israel.
Chopin, T dan S. Robinson. 2004. “Defining the appropriate regulatory and policy frame work for the development of in te grated multi-trophic aquaculture practices: Introduction to the workshop and positioning of the issues”. Proceedings of the Integrated Multi-Trophic Aquaculture Work shop held in Saint John, NB, 25-26 March 2004.
Faizal et al. 2012. “Dinamika Spasio-Temporal Tingkat Kesuburan Perairan di Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan“. Seminar Nasional Perikanan UGM. Yogyakarta.
Frid C, dan M. Dobson. 2002. Ecology of aquatic management. Prentice Hall. Pearson Education.
Jinguang, C. 2009. Development IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) in Sungo Bay, China. Yellow Sea Fisheries Research Institute, Qindao.
M. Junaidi et al. 2010. “Quality Analysis of Water Enviromental for Extensivication Lobster Culture in Ekas Bay West Nusa Tenggara”. International Seminar on Economic, Culture and Environment. Mataram.
Khairuman, H., dan K. Amri. 2012. Petunjuk Praktis Budidaya Patin di Kolam Terpal. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. 90p.
Kordi, K.M.G.H. 2007. Meramu Pakan untuk Ikan Karnivor. CV Aneka Ilmu. Semarang.
Makmur et al. 2010. Karakteristik Kualitas Perairan tambak di Kabupaten Pontianak. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur.
Mason CF. 1988. Biology of Freshwater Pollution. Singapore: Longman Singapore Pub
Mayunar. 1990. “Pengendalian Senyawa Nitogen pada Budidaya Ikan dengan Sistem Resirkulasi” Jurnal Oseana, XV No 1: 43-55
Nemerow. 1974. Scientific Stream Pollution Analysis. Washington: McGraw-Hill Book Co.
PKSPL - IPB (Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Institut Pertanian Bogor) dan Bagian Proyek Pembangunan Masyarakat Pantaidan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan NTB (Co-Fish Project). 2004. Studi tata ruang pengembangan budidaya Perikanan di Kawasan Teluk Ekas. DKP Co-Fish Project Kabupaten Lombok Timur.
Poppo, A., Mahendra, M.S., dan I.K. Sundra. 2008. “Studi Kualitas Perairan Pantai di Kawasan Industri Perikanan, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana”. Jurnal Ecotrophic, 3 (2) : 98-103
Saparinto, C., dan R. Susiana. 2011. Kiat Sukses Budi Daya Ikan Nila. Penerbit Andi. Yogyakarta. 168p
Setyono, D.E.D. 2006. “Budidaya Pembesaran Udang Karang (Panulirus spp.)”. Jurnal Oseana, Vol. XXXI, No. 4. Tahun 2006 : 39-48
Mardlatun Sholihan. 2013. “Pengaruh Pengkayaan Probiotik dan Protein Pakan Buatan dalam Budidaya Abalon (Haliotis sp.) Dihibrid”, Skripsi Sarjana tidak dipublikasikan. Universitas Mataram. Mataram.
Edi Sulman. 2010. “Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Anakan Siput Abalon tropis (Haliotis asinina) pada Suhu dan Salinitas yang Berbeda”. Skripsi Sarjana tidak dipublikasikan. Universitas Mataram. Mataram.
Susanto, B. 2010. Pemeliharaan Yuwana Abalon (Haliotis squamata) F-1 secara Terkontrol dengan Jenis Pakan Berbeda. Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut.
Susanto, B., Rusdi, I, Rahmawati, R., Giri, I.N.A., dan T. Sutarmat, 2010. Aplikasi Teknologi Pembesaran Abalon (Haliotis squamata) dalam Menunjang Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur.
Wetzel RG. 2001. Limnology: Lake and River Ecosystem. San Diego California: Academic press.
DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v6i2.787
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kelautan by Program Studi Ilmu Kelautan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura