PENGEMBANGAN SECTOR PARIWISATA MELALUI PROGAM FESTIVAL HALAL KULINER; STUDI KASUS FESTIVAL KULINER PEYEK OMBO DI DESA KALIPLOSO CLURING BANYUWANGI

Siti Khayisatuzahro Nur

Abstract


Abstract

Indonesia has an advantage in developing sharia tourism considering that the majority of its population is Muslim and there are supporting factors such as the availability of halal products. Indonesia as a cultured Islamic country with a cultural perspective that has run an Islamic community life, so that in most of its territory which is a tourist destination has been friendly to Muslim travelers. Halal products must be recognized as a symbol of cleanliness, security and high quality for Muslim consumers. In Indonesia, it has offered a variety of halal products found in several sectors, such as the business sector, finance, tourism, and food products (halal culinary). The introduction of halal products in the tourism sector can be developed by procuring events or festivals that encourage these products. The festivals that have been proclaimed as government programs will certainly be for the promising tourism sector and certainly interesting for investors to invest in the development of tourism.

Tourism development through culinary festivals certainly attracts more interest for Muslim travelers to explore culinary practices that are always innovative and full of creativity. Innovative and halal processed products are certainly one of the icons of an area and must be developed as part of the regional development program. One of the innovative and halal products held at an event, namely the Peyek Ombo culinary festival. Peyek Ombo Culinary Festival is one of the culinary halal festivals initiated by the Banyuwangi government. This is certainly one of the halal tourist destinations that should be appreciated in increasing the potential of halal tourism in Indonesia. This study aims to determine the development of the Islamic tourism sector with a halal culinary appeal with a culinary festival program. This study uses a descriptive approach with methods of observation, interviews and documentation.

Tourism development through the Halal Culinary Festival Peyek Ombo is a routine program organized by the Banyuwangi government combined at the Kaliploso Rijig festival. In this case the supporting factors such as the community are predominantly Islamic, the festival activities are carried out within the Muslim community. Making Peyek Ombo culinary is done in accordance with the provisions of halal food products. The organizing of the festival is inseparable from the village government in optimizing the development of the creative economy which is packed with Islamic values and Islamic ethics. For this reason, it is necessary to develop a culinary halal festival strategy by using marketing relationship theory (Relationship marketing), namely: internal marketing, social responsibility marketing (social responsibility), packaging (packaging strategy), strengthening branding of halal certified products from MUI, and integrated marketing (integrated marketing).

Keywords: Development, Tourism, Halal Culinary Festival

 

Abstrak

Indonesiamempunyai  keunggulan dalam pengembangan wisata syariah mengingat sebagian besar penduduknyaadalah Muslim dan adanya faktor pendukung sepertiketersediaan produk halal.Indonesia  sebagai Negara islam yang berbudaya dengan perspektif  budayanya yang  telah menjalankan kehidupan bermasyarakat yangIslami, sehingga di sebagian besar wilayahnya yang merupakan destinasiwisata telah ramah terhadap Muslim Traveller. Produk Halal harus diakui sebagai simbol kebersihan, keamanan, dan kualitas tinggi bagi konsumen Muslim. Di Indonesia telah menawarkan bermacam-macam  Produk halal yang  terdapat dalam beberapa sector, sepeti halnya sector usaha, keuangan, pariwisata, dan produk makanan (halal kuliner). Pengenalan produk halal dalam sector pariwisata bisa dikembangkan dengan pengadaan event-event atau festival yang mendorong produk tersebut. Festival- festival yang telah dicanangkan sebagai progam pemerintah tentunya akan menjadi bagi sector pariwisata yang menjanjikan dan tentunya menarik bagi para investor untuk berinvestasi dalam pengembangan pariwisata tersebut.

Pengembangan pariwisata melalui festival kuliner tentunya lebih menyedot ketertarikan bagi bagi para muslim traveler untuk menjajaki kuliner yang memang selalu berinovatif dan penuh kreativitas. Produk olahan inovatif dan halal tentunya menjadi salah satu icon suatu daerah dan harus dikembangkan sebagai bagian dari progam pengembangan daerah. Salah satu produk inovatif dan halal yang diselenggarakan dalam sebuah event yaitu  Festival kuliner Peyek Ombo. Festival Kuliner Peyek Ombo menjadi salah satu  festival halal kuliner yang digagas oleh pemerintah Banyuwangi. Hal ini tentunya menjadi salah destinasi wisata halal yang patut diapresiasi dalam meningkatkan potensi pariwisata halal di Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan sektor pariwisata syariah berbranding halal kuliner dengan progam festival kuliner.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

Pengembangan pariwisata melalui Festival  Halal Kuliner Peyek Ombo menjadi  progam rutinan yang diselenggarakan oleh pemerintah Banyuwangi dengan digabung pada festival  Kaliploso Rijig. Dalam hal ini factor-faktor pendukung seperti halnya komunitas masyarakat lebih dominan beragama islam, kegiatan festival dilaksanakan terletak di dalam komunitas masyarakat muslim. Pembuatan kuliner Peyek Ombo dilakukan sesuai dengan ketentuan produk makanan yang  halal. Penyelenggaraan festival tersebut tidak lepas dari pemerintah desa dalam mengoptimalkan pengembangan ekonomi kreatif yang dikemas dengan nilai-nilai keislaman dan etika syariah. Untuk itu, diperlukan lah strategi pengembangan festival halal kuliner dengan mengunakan teori hubungan pemasaran (Relationship marketing) yaitu: internal marketing, social  responsibility  marketing (tanggung jawab sosial),packaging (strategi pengemasan), penguatan branding produk bersertifikat halal dari MUI, dan intergratedmarketing (pemasaran terpadu).

 

Kata kunci: Pengembangan, Pariwisata, Festival Halal Kuliner

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Amin, fahadil al hasan.2017. Penyelenggaraan Parawisata Halal di Indonesia Analisis Fatwa DSN-MUI tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan PrinsipSyariah (jurnal Al Ahkam Vol. 2, Nomor 1 : Fakultas Syariah IAIN Surakarta.

Dinas Kabupaten Banyuwangi.2002. Kabupaten Banyuwangi dalam Angka,(Banyuwangi: BPS)

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).2013. Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Banyuwangi. Jakarta: PT Buanatama Dimensi Consultants

Kementerian Pariwisata. 2014. Neraca Satelit Pariwisata Nasional. Jakarta: Kementerian Pariwisata

Kholifah, Emy.2017. Pembangunan Desa. LPPM,Universitas Muhammadiyah Jember

Moelong, Lexy J.2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.Remaja Rosda Karya : Bandung

Setyaningrum, Ari dkk, Prinsip-Prinsip Pemasaran,(Yogyakarta: penerbit ANDI,2015),2015

Hamzah, Maulana.M., & Yudiana, Yudi.(2015, Februari 9).Analisis Komparatif Potensi Industri Halal dalam Wisata Syariah denganKonvensional. Dipetik Agustus 4, 2015, dari http://catatanek18.blogspot.co.id:http://catatanek18.blogspot.co.id/2015/02/analisis-komparatif-potensiindustri.html diakses pada tanggal 18 oktober 2018

http://aceh.tribunnews.com/2014/05/13/strategi-pengembangan-pariwisata-syariah, diakses pada tanggal 15 Oktober 2018




DOI: https://doi.org/10.21107/ete.v5i2.4583

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Et-Tijarie



         
Creative Commons License

Et-Tijarie: Jurnal Hukum dan Bisnis Syariah by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.